Profil - Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis ,Lengkap Dengan Biodatanya -Figur atau tokoh yang anda idolakan terkadang bisa menjadi inspirasi anda dalam menjalankan dan meniru kesuksesanya untuk jalan hidup anda.
Atau bahkan ada sebagian orang sangat fanatik terhadap tokoh atau idolanya sampai-sampai ia rela untuk mengikuti gaya hidupnya. Ya yang mingkin bisa
dikatakan sangatlah jauh dari apa yang bisa ia lakukan.
Dan mungkin banyak dari tokoh baik artis,seniman ,ulama,negarwan yang dapat kita ulas Profil - Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis ,Lengkap Dengan Biodatanya disini. Satu persatu nantiknya akan kita ulas sesuai dengan eranya masing-masing.
Dan banyak juga lo tokoh masyarakat yang tidak dalah bebatnya dengan tokoh yang pernah anda kenal sebelumnya.Bahkan mereka tidak dikenal dan juga tidak terkenal.Pasti dong
ada diantara kalian yang sudah pernah melihat ornag seperti itu. Itulah tokoh atau patriot sejati yang sesungguhnya.
Dan perlu untuk diingat bahwa prilaku seorang tokoh atau idoila jangan ditirusemua yang gan karena, tiap pridabi pasti punya prilaku buruknya masing.masing.
Dan saya harap ambil apa-apa yang baik saja dan jangan jadikan acuhan semuanya.
Dan meurut Wikipedia :Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya,
dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan juga.
Teks biografi disusun oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri. Profil - Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis ,Lengkap Dengan Biodatanya
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan,
atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Jadi bisa dilihaty bahwa arti Biografi dan Patriotisme sangatlah jauh berbeda bukan, sekarang kita simak saja langsung yuk Profil - Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis ,Lengkap Dengan Biodatanya
Biografi Tokoh – Oktober 11, 2015 Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Ia dikenal sebagai Maestro Seni Lukis dengan gaya abstrak dan romantisme. Selain berbakat, ia juga produktif dalam melukis, tercatat sepanjang hidupnya ia telah menciptakan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia seperti; Inggris, Amsterdam, dan India. sumber : www.kaganga.com
Affandi lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ayahnya bernama R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. (maaf untuk tanggal lahirnya, kami tidak menemukan referensi yang menuliskan mengenai tanggal lahirnya hanya menuliskan tahun lahir-nya). Affandi menerima pendidikan formal yang cukup tinggi, ia bersekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middelbare School (AMS) merupakan sekolah yang tinggi pada masa kolonial Belanda hanya segelintir anak negeri yang dapat pendidikan seperti itu. Sebelum masuk dalam dunia seni lukis, Affandi menjadi guru dan pernah bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame disalah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena ia lebih tertarik pada bidang seni lukis. Bakat seni lukisnya sangat kental sehingga mengalahkan ilmu-ilmu lainnya yang ada dalam kehidupannya. Pada tahun 1933 saat berumur 26 tahun, ia menikah dengan seorang gadis yang berasal dari Bogor, yaitu Maryati. Mereka dikaruniai seorang putri yang diberi nama Kartika Affandi. Affandi bergabung dalam kelompok Lima Pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang pada saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur, memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Pada saat proklamasi tahun 1945, banyak pelukis ambil bagian. Salah satunya adalah menulis sebuah kata "Merdeka atau mati" yang ditulis pada gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok. Affandi mendapat tugas membuat sebuah poster yang menggambarkan seorang yang dirantai, tapi rantainya telah putus. Kata-kata yang dituliskan pada poster tersebut adalah "Boeng, ayo boeng" yang merupakan usulan dari Chairil Anwar. Berkat bakat melukisnya yang bagus, Affandi mendapatkan beasiswa kuliah pada jurusan melukis di Santiniketan, India. Namun saat tiba di India, ia ditolak dengan alasan bahwa ia dinilai sudah tidak memerlukan pendidikan dalam seni lukis. Akhirnya ia menggunakan biaya beasiswanya tersebut untuk mengadakan pameran keliling India. Sepulang dari India, pada tahun 1950-an, Affandi dicalonkan oleh PKI untuk mewakili orang-orang yang tidak berpartai dalam pemilihan Konstituante. Dan terpilihlah ia, seperti Prof. Ir. Saloekoe Poerbodiningrat dsb, untuk mewakili orang-orang yang tidak berpartai. Hal yang dibahas oleh Affandi adalah mengenai perikebinatangan, bukan perikemanusiaan. Ia merupakan seorang pelukis yang dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan itulah sebabnya ia membahas mengenai perikebinatangan. Pada tahun 1955, saat ia mempersoalkan perikebintangan, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat rendah. Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Ia juga bagian dari Lembaga Seni Rupa bersama Basuki Resobowo, Henk Ngantung, dan sebagainya. Pada tahun 1960-an, gerakan anti imperialis AS sedang mengagresi Vietnam cukup gencar. Juga anti kebudayaan AS yang disebut sebagai 'kebudayaan imperialis'. Film-film Amerika, diboikot di negeri ini. Waktu itu Affandi mendapat undangan untuk pameran di gedung USIS Jakarta. Dan Affandi pun, mengadakan pameran di sana. Karya Lukis Sepanjang hidupnya, Affandi telah menghasilkan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di benua Asia, benua Eropa, maupun benua Amerika. Saat melukis ia mengelola warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu, ia juga lebih sering menumpahkan langsung cairan cat dari tubenya kemudian menyapu cat tersebut dengan jari-jarinya. Untuk mendekatkan dan memperkenalkan karya-karyanya kepada para pecinta seni lukis, Affandi sering mengadakan pameran di berbagai tempat. Salah satunya di negara India, ia telah mengadakan pameran keliling ke berbagai kota. Demikian juga di berbagai negara di Eropa, Amerika serta Australia. Di Eropa, ia telah mengadakan pameran antara lain di London, Amsterdam, Brussels, Paris dan Roma. Begitu juga di negara-negara benua Amerika seperti di Brazilia, Venezia, San Paulo, dan Amerika Serikat. Hal demikian jugalah yang membuat namanya dikenal di berbagai belahan dunia. Salah satu karya lukis dari Affandi dapat Anda lihat di bawah ini, lukisan ini diberi judul Para Pejuang 1972. Sumber: http://hiburan.dbagus.com/lukisan-affandi-dan-keterangannya-yang-fenomenal Dalam perjalanannya berkarya ia dikenal sebagai seorang pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga seringkali lukisannya sangat sulit dimengerti oleh orang lain terutama oleh orang yang awam tentang dunia seni lukis jika tanpa penjelasannya. Namun bagi pecinta lukisan hal demikianlah yang menambah daya tariknya. Kesederhanannya dalam melukis pernah terlihat ketika kritisi Barat menanyakan konsep dan teori lukisannya. Oleh para kritisi Barat, lukisan Affandi dianggap memberikan corak baru aliran ekspresionisme, namun ketika itu justru Affandi balik bertanya, aliran apa itu ? Bahkan, dalam keseharian, ia sering mengatakan bahwa dirinya adalah pelukis kerbau. Mungkin karena kerbau adalah binatang yang dianggap dungu dan bodoh. Sikap sang maestro yang tidak gemar berteori dan lebih suka bekerja secara nyata ini dibuktikan dengan kesungguhan dirinya menjalankan profesi sebagai pelukis yang tidak cuma musiman pameran. Bahkan terhadap bidang yang dipilihnya, ia tidak overacting. Pameran Dalam memperkenalkan karya-karyanya, yaitu melalui pameran. Berikut ini beberapa pameran yang pernah diselenggarakan oleh Affandi; - Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
- East-West Center (Honolulu, 1988)
- Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
- Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
- Singapore Art Museum (1994)
- Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
- Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)
- ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
Penghargaan Pada tahun 1977, Affandi mendapat hadiah perdamaian dari International Dag Hammershjoeld. Menjadi anggota Akademi Hak-hak Azasi Manusia yang diangkat oleh Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia. Pada tahun 1978, Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Affandi, yaitu "Bintang Jasa Utama". Dan sejak tahun 1986, ia diangkat menjadi Anggota Dewan Penyantun ISI (Institut Seni Indonesia) di Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 1972-1978 di Yogyakarta. Pada tahun 1976, Prix International Dag Hammerskjoeld menerbitkan sebuah buku kenang-kenangan tentang Affandi. Buku dengan tebal 189 halaman lebih itu diterbitkan dalam 4 bahasa, yaitu dalam bahasa Inggris, Belanda, Perancis, dan Indonesia. Demikian juga Penerbitan Yayasan Kanisius, telah menerbitkan sebuah buku tentang Affandi karya Nugraha Sumaatmadja pada tahun 1975. Museum Affandi Sebuah museum yang diresmikan oleh Fuad Hassan. Museum ini menyimpan hasil karya lukis Affandi. Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya, yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Affandi Terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi, dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan-lukisan Affandi yang dipajang di galeri I adalah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai, sehingga tidak dijual. Galeri II adalah lukisan teman-teman Affandi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain. Adapun galeri III berisi lukisan-lukisan keluarga Affandi. Galeri III, saat ini terpajang lukisan-lukisan terbaru Kartika Affandi yang dibuat pada tahun 1999. Lukisan itu antara lain Apa yang Harus Kuperbuat (Januari 1999), Apa Salahku? Mengapa ini Harus Terjadi (Februari 1999), Tidak Adil (Juni 1999), Kembali Pada Realita Kehidupan, Semuanya Kuserahkan KepadaNya (Juli 1999). Ada pula lukisan Maryati, Rukmini Yusuf, serta Juki Affandi. Meninggal Dunia Affandi merupakan salah satu pelukis besar Indonesia bersama pelukis besar lainnya seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh dan lain-lain. Namun karena berbagai keistimewaan dala karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan Koran International Herald Tribune yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia sementara di Florence, Italia dia telah diberi gelar Grand Maestro. Bagi Affandi, melukis adalah bekerja. Ia melukis seperti orang lapar. Sampai pada kesan elitis soal sebutan pelukis, ia hanya ingin disebut sebagai tukang gambar. Lebih jauh ia berdalih bahwa dirinya tidak cukup punya kepribadian besar untuk disebut seniman, dan ia tidak meletakkan kesenian di atas kepentingan keluarga. Affandi tetap menggeluti profesi sebagai pelukis hingga ia meninggal pada Mei 1990. Ia di makamkan tidak jauh dari museum yang didirikannya tersebut. Informasi biografi di atas ini kami sadur dari berbagai sumber, namun kami tidak menjamin akan kebenarannya. Jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan atau informasi yang kami sampaikan di atas kami mohon maaf dan berharap agar Anda bisa membetulkannya melalui kotak komentar atau bisa menghubungi kami melalui email kami. Terima kasih.
0 Response to "Profil - Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis ,Lengkap Dengan Biodatanya"
Posting Komentar